Notice: Fungsi _load_textdomain_just_in_time ditulis secara tidak benar. Pemuatan terjemahan untuk domain himalayas dipicu terlalu dini. Ini biasanya merupakan indikator bahwa ada beberapa kode di plugin atau tema yang dieksekusi terlalu dini. Terjemahan harus dimuat pada tindakan init atau setelahnya. Silakan lihat Debugging di WordPress untuk informasi lebih lanjut. (Pesan ini ditambahkan pada versi 6.7.0.) in /home/u1683954/public_html/lelykebaya.com/wp-includes/functions.php on line 6114
KEBAYA - Lely Kebaya | Jahit & Sewa Kebaya Pengantin|Wisuda|Pesta|Modern dll

KEBAYA

KEBAYA
kebaya

Kebaya

Beberapa informasi mengatakan Kebaya berasal dari kata bahasa Arab yaitu Abaya, yang artinya jubah atau dengan kata lain pakaian. Model paling awal busana ini ditemukan berasal dari istana Kerajaan Majapahit yang kemudian dikenakan para permaisuri atau selir raja, lalu untuk memadukan pakaian kemben yang sudah ada saat itu dimana kembem, adalah kain pembebat dan penutup dada perempuan bangsawan

Makna dari busana ini adalah Kesabaran dan lemah lembut. Bila memperhatikan dengan seksama, potongan busana selalu mengikuti bentuk tubuh pemakainya. Umumnya perempuan Jawa harus bisa menyesuaikan diri dan menjaga diri sendiri di mana pun mereka pergi. ciri khas kebaya adalah dijahit dari bahan katun polos yang berwarna dan dihias dengan bunga sulam. Biasanya untuk pemakaiannya padanan yang dikenakan adalah jarik batik, kemben, sanggul atau konde, sedangkan Kebaya  panjang digunakan untuk acara-acara  adat  atau resmi /formal

Sebenarnya Bila berbicara mengenai sejarah ini tentu kita kenal dengan tokoh emansipasi wanita indonesi yaitu Raden Ajeng Kartini yang selalu mengenakan pakaian ini dalam aktivitas kesehariannya. hanya saja , eksistensi busana ini dipercaya berasal dari China pada tahun 1300-1600 SM . Bentuk pakaian ini adalah baju tunik yang umum digunakan oleh wanita Tionghoa pada masa pemerintahan Dinasti Ming. 

PERKEMBANGAN DARI WAKTU KE WAKTU

Selanjutnya penyebaran pun sampai ke daerah Jawa, Bali, Sumatera, sampai Sulawesi dengan mengalami akulturasi budaya selama ratusan tahun. Sampai Pada tahun 1500-1600 Masehi, para imigran Tionghoa akhirnya mulai masuk ke Indonesia dan model baju yang mulai berkembang menjadi kebaya encim. Dari sejarah lainnya, kebaya merupakan busana wanita Indonesia khusus untuk kaum priyayi dan kaum bangsawan masa bangsa Portugis mendarat di Indonesia pada abad ke-15 dan 16. Setelah itu, penggunakan pakaian ini terbuat dari bahan kain tipis dan aksen peniti di bagian depan digunakan wanita pribumi . 

Masyarakat kita umumnya mengenal dua jenis busana, yaitu kutubaru dan encim. Kutubaru merupakan model kebaya yang dikaitkan dengan lipatan di bagian dada kiri dan kanan, selain itu adapula yang menggunakan bef atau kain penutup di bagian dada. Busana kutubaru dipercaya berasal dari Jawa Tengah. Busana inilah yang menjadi pakaian asli Indonesia. Sedangkan encim merupakan model kebaya yang diyakini berasal dari budaya pakaian Tionghoa. Model pakaian ini tanpa bef, biasanya dilengkapi renda atau bordir di bagian ujung badan dan lengan. Busana Encim yang sering disebut dengan “kebaya nyonya”, ditetapkan sebagai pakaian tradisional di negara Malaysia dan Singapura. Sedangkan di Tionghoa tidak dikenal sebagai asal kebaya, karena pakaian tradisionalnya adalah  cheongsam  atau  qipao .

Sumber : wikipedia, kompas, artikel bukalapak, goodnewsfromindonesia.id, google, kumau.info

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *